Kamis, 23 Maret 2017

PEMASARAN JASA BAB I - BAB XII




Pemasaran Jasa

Dosen Pembina: IRMAYANTI HASAN, ST.,MM


Oleh: In’am Nafis Juniar (14510028)
Manajemen


UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG


BAB I
USAHA BISNIS FOTO COPY
Pengertian Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.
Jasa Foto Copy
jasa foto copy adalah jasa yang melayani pengandaan surat-surat, dimana jasa ini sering dibutuhkan dimana saja lebih-lebih didaerah kampus yang padat dengan mahasiswa, selain dibutuhkan oleh para mahasiswa, jasa ini juga dibutuhkan oleh masyarakat sekitar untuk menggandakan surat-surat berharga. maka dari itu jasa ini tidak terfokus pada satu obyek jasa ini tidak pure melayani jasa foto copy saja disana juga terdapat jasa pendukung seperti jasa penjilidan dan jasa-jasa pendukung lainnya.

Klasifikasi Jasa
jasa ini awalnya bisa dikatakan atau tergolong jasa hybrid namun ketika jasa ini ditunjang dengan jasa-jasa yang lainnya seperti penjilidan dan penyediaan alat-alat tulis maka klasifikasi jasa ini berubah menjadi klasifikasi, jasa utama yang didukung dengan barang minor.

Karaktristik Jasa
Inseparability, umumnya pada aktivitas jasa, proses produksi dan konsumsi terjadi secara bersamaan, dalam arti konsumen terlibat dalam produksi implikasinya kontak dan interaksi menjadi sangat penting.



BAB II
PEMASARAN RELATIONAL DALAM PEMASARAN JASA
A.    Karakteristik jasa
Untuk karakteristik jasa fotocopy yang saya gunakan adalah heterogeinity karena sangat tergantung pada sumber daya yang terlibat sehingga sulit dikendalikan.

B.     Bentuk-bentuk relationship
a.       Hubungan Pelanggan (customer relationship)
Hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sangat penting dan harus dijaga agar ada rasa terikat/loyalitas terhadap perusahaan. Untuk mewujudkan loyalitas pelanggan, perusahaan melakukan berbagai hal untuk menjaga kepuasan konsumennya.
Adapan sebagian cara untuk menciptakan hubungan tersebut seperti:
1.  Pelanggan harus diyakinkan dan merasa di pedulikan
2.  Menghargakan berbagai produk/ jasa secara wajar
3.  Usahakan supaya pelanggan mengingat kita dan alamat usaha kita
4.  Jaga kebersihan dan kerapian toko dan gudang
5.  Penting bagi karyawan untuk mempersiapkan diri mereka
Adapun cara yang saya lakukan untuk menciptakan rasa loyalitas konsumen saya nantinya antara lain:
1.  Memberikan pelayanan yang terbaik
2.  Menetapkan harga yang pantas
3.  Ada paket reguler dan juga “happy hours”
4.  Setiap pelanggan diberikan kupon untuk mengikuti undian setiap 2 bulan sekali
5.   Karyawan yang tanggap, rapi, ramah, dan siap membantu pelanggan yang mempunyai   kesulitan
b.  Kemitraan dengan Pemasok (supplier partnership)
Tidak ada satu perusahaan pun yang mampu menjalankan aktivitasnya tanpa keterlibatan para pemasoknya. Begitu banyak pemasok yang telah menjadi mitra kita baik sebagai pemasok barang maupun penyedia jasa sehingga membutuhkan suatu pengelolaan yang efektif. Efektif berarti kita mempunyai prioritas dalam mengelola hubungan bisnis dengan pemasok barang dan penyedia jasa.
Adapun usaha saya untuk membangun kemitraan dengan pemasok yaitu:
1.  Melakukan kerjasama dengan toko elektronik yang merupakan pemasok utama
2. Saat ada barang yang rusak, atau yang harus diganti, maka barang dibeli dari pemasok utama
3. Bila barang tidak tersedia baru mencari ke toko lain
c.  Kemitraan antar perusahaan (lateral partnership)
Untuk menjaga hubungan baik dengan perusahaan lain (warnet lain), ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Yaitu, tidak menurunkan harga lebih rendah dengan tujuan pelanggan perusahaan lain beralih pada perusahaan yang kita miliki, melakukan kerjasama seperti sharing tentang berbagai hal yang berkaitan dengan usaha. Maksudnya disini adalah bersaing secara sehat dan menganggap perusahaan lain sebagai teman, bukan lawan.
d.  Kemitraan Internal (internal partnership)
Karyawan merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan. Sekalipun tidak mempunyai pengaruh besar dalam proses pengambilan keputusan, karyawan adalah aset yang paling banyak kuantitasnya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat mengetahui dan memahami benar apa yang menjadi hak-hak karyawan.
Hal yang dilakukan untuk menjaga hubungan dengan karyawan yaitu:
1.  Komunikasi lancar dengan karyawan
2.  Memperhatikan karyawan
3.  Memenuhi hak keryawan
4.  Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan


BAB III
PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN JASA 

A.    Visi & Misi
Visi : Menjadi mitra  yang baik dan di percayai oleh konsumen.
Misi: Memberikan layanan dengan kualitas terbaik.

Pada umumnya, usaha tempat fotokopi semakin banyak di sekitar lingkungan kampus, kantor, sekolah, atau tempat strategis lainnya. Apabila membuka usaha foto copy dekat dengan salah satu tempat strategis tersebut, bisnis ini berpeluang besar untuk dijalani. Dikatakan berpeluang besar karena lembaga-lembaga tersebut pasti banyak membutuhkan jasa fotokopi yang berkualitas di dekat kampus, usaha ini akan menjadi usaha yang menjanjikan.
Bisnis fotokopi ini memang sangat menjanjikan memberikan keuntungan yang fantastis dan modalnya cukup cepat baliknya. Dari dahulu hingga sekarang keberadaan fotocopy sangat dibutuhkan oleh kalangan kampus dan pelajar. Peluang usaha fotocopy mempunyai prospek yang sangat bagus, prospek yang sangat cerah dalam jangka yang lama dan sangat-sangat menggiurkan.
Tak bisa dipungkiri bahwa Lokasi usaha menjadi faktor utama dan menentukan jika mau membuka usaha fotocopy. Apalagi kalau tempat kita dekat dengan salah satu tempat tersebut. Tapi jikalaupun memang bukan didaerah strategis, sewa tempat pun tidak harus membutuhkan ruangan yang besar. Ukuran 3m x 3m pun sudah cukup, dengan modal 1 mesin fotokopi ditambah jualan minuman dan makanan ringan.
Sewa mesin fotocopy merupakan salah satu usaha untuk menekan jumlah modal yang dipakai buat menjalankan bisnis ini. Jadi ketika usaha tersebut telah berjalan stabil, mulailah mengembangkannya. Mungkin membeli mesin, satu unik komputer lengkap dan lainnya.
Usaha Fotocopy memiliki prospek yang cemerlang dan tidak akan pernah surut, mengingat saat ini jumlah populasi penduduk terus meningkat.
Menjalankan bisnis fotokopi tidak memerlukan keahlian khusus tertentu. Belajar cara menjalankan mesinnya pun cukup satu minggu atau lebih sudah cukup. Usaha ini pun banyak dibutuhkan di berbagai kalangan dan lapisan masyarakat pada umumnya. Untuk membuka sebuah tempat usaha fotokopi, jumlah modal yang dibutuhkan berkisar 10-25 juta rupiah. karena dibutuhkan oleh banyak kalangan, usaha fotokopi ini dapat dikembangkan dengan berbagai cara, seperti ditambah fasilitas rental komputer, warung internet (warnet), dan print.
Jika disimpulkan bahwa usaha ini memiliki potensi keberhasilan yang bagus maka kita juga harus mempersiapkan diri dalam menjalankan usaha ini. sebagai bekal mendapatkan sukses dalam usaha ini kita dapat mempelajari berbagai hambatan dan juga kesulitan atau kendala yang bisa dihadapi ke depan.
Untuk masalah ini setidaknya ada beberapa catatan yang harus kita pertimbangkan yaitu sebagai berikut:
1.      Kebutuhan modal awal yang besar
2.      Tingkat persaingan yang ketat
3.      Bahan baku yang semakin mahal
Hal pertama yang akan di hadapi ketika berniat membuka usaha ini adalah mengenai permodalan. Usaha ini tidak dapat dijalankan dengan modal yang sedikit. Coba saja dilihat, untuk satu unit mesin foto copy saja kita harus menyediakan dana lebih dari 10 juta, belum jika ditambah dengan berbagai bahan lain seperti kertas, komputer dan sebagainya.
Cukup banyak memang namun sebanding dengan penghasilan yang bisa di dapat. Selain dari sisi modal, hambatan usaha yang akan kita hadapi adalah persaingan. Sekarang ini sudah banyak yang mengetahui prospek usaha ini karena itu banyak juga yang sudah melirik dan menekuni usaha ini.
Karena itulah kita harus mampu merumuskan strategi khusus dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan tersebut. Lebih jauh lagi kita juga harus mempertimbangkan kenaikan bahan baku, kertas dan sebagainya.
Hal ini sangat penting untuk memberikan gambaran bagaimana strategi kita dalam mendapatkan penghasilan dan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Tingkat kenaikan harga yang tinggi akan mempengaruhi harga jual dan pada akhirnya akan mempengaruhi asumsi pendapatan kita.

B.     Analisis SWOT
Bisnis fotocopu sekarang ini jika kita melihat pangsa pasar yang setiap harinya sangat membutuhkan mesin fotocopy atau jasa fotocopy. Dalam bisnis ini sudah layak dilakukan sebab sistem internal yang dimiliki seperti: lokasi, modal, SDM, dan sarana dan prasarana sudah bisa tercukupi secare efektif dan efisien. Jika melihat sisi eksternal bisnis ini juga layak dilakukan karena pangsa pasar yang jelas dan lokasiyang strategis. Penentuan ketentuan yang diperoleh untuk mencapai BEP antara total pengeluaran dan total pendapatan sangat cepat dicapai. Untuk pengambilan keputusan mengenai kelayakan bisnis perlu mengambil analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan threats), adapun analisisnya adalah sebagai berikut:
1.    Strength (Kekuatan)
a.    Sumber daya manusia yang unggul baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
b.    Memiliki modal yang cukup.
c.    Kemampuan dalam tataran konsep dan praktek.
d.   Hasil fotocopy yang bagus karena mesin baru.
e.    Kemampuan melakukan pengembangan usaha karena dari unit usaha ini akan mampu menyediakan kebutuhan dan keinginan yang lain.
f.     Memiliki relasi bisnis fotocopy yang banyak.
2.    Weakness (Kelemahan)
a.    Pengelola masih berstatus mahasiswa, memungkinkan fungsi kontrol yang kurang baik.
b.    Jam kerja harus menyesuaikan dengan waktu perkuliahan.
c.    Sulitnya koordinasi antara pemilik usaha dengan pengelola usaha.
3.    Opportunity (Peluang)
a.    Kecenderungan mahasiswa memfotocopy materi kuliah daripada membeli buku.
b.    Dekat dengan pangsa pasar dan aktivitas administrasi.
c.    Mampu mengerjakan pekerjaan dalam partai besar karena pengelola memiliki akses yang banyak.
4.    Threats (Tantangan)
a.    Mengalami kesulitan dalam perkembangan usaha, karena usaha baru berada pada fase perintis.
b.    Tingginya biaya operasional ketika usaha baru mulai berdiri.
c.    Belum memahami karakter konsumen.


BAB IV
SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING
PEMASARAN JASA

1. Segmentasi
Geografis : untuk jasa fotocopy ini terfokus pada lingkungan-lingkungan dimana lingkungan tersebut berdekatan dengan daerah kampus dan kota-kota yang terdapat perguruan-perguruan tinggi namun untuk saat ini jasa fotocopy masih terfokuskan di kota malang sendiri.
Demografis : di kota atau dilingkungan perguruan tinggi seperti kampus untuk letak demografisnya adalah pendidikan.
Psikografis : untuk psikigrafisnya mungkin lebih condong ke gaya hidup seseorang dimana gaya hidup dari seorang pelajar.
Perilaku : dan untuk  perilakunya sendiri mungkin lebih condong ke kesetiaan dan pelayanan terhadap  suatu jasa dimana selalu setia melayani untuk membantu mahasiswa.

2.      Targeting
Jasa fotocopy barokah ini targetingnya adalah seluruh lapisan mahasiswa karena di lingkungan-lingkungan yang berdekatan denga area kampus inilah target dari jasa fotocopy barokah dimana jasa ini dapat membantu mahasiswa.

3.      Positioning
Untuk positioningnya sendiri  jasa fotocopy akan menempatkan posisinya dimana posisi itu tidak terlalu jauh dari area kampus itu sendiri misalnya di gang-gang dekat perumahan kos-kos dari mahasiswa itu sendiri dan akan menempatkan tempat dimana tempat itu lebih banyak jasa penjilidan dan jasa warnet jadi untuk jasa fotocopy ini tanpa ada pesaing dari jasa fotocopy yang lain.


BAB V
STRATEGI PRODUK JASA


a.      Produk inti
Jasa fotocopy ini adalah pruduk inti yang dapat memecahkan masalah konsumen ketika konsumen membeli atau memakai jasa fotocopy itu sendiri yaitu untuk mengandakan dokumentasi.

b.     Produk actual
Memberikan layanan terbaik untuk konsumen dan kualitas terbaik agar konsumen merasa puas dengan layan jasa fotocopy barokah untuk memberikan manfaat inti dari jasa fotocopy itu sendiri.

c.      Produk tambahan
Disamping memeberikan layanan jasa penggandaan dokumentasi jasa fotocopy juga memberikan layanan produk tambahan untuk menunjang kualitas dari jasa ini seperti menyediakan produk sampingan alat tulis dan penjilidan.
 dan untuk barang konsumennya adalah convinience goods yakni merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi ( sering dibeli ), dibutuhkan dalam waktu segera dan hanya memerlukan usaha yang minimum ( sangat kecil ) dalam perbandingan dan pembeliannya.



BAB VI
STRATEGI DISTRIBUSI JASA JASA FOTOCOPY
Didalam upaya menyalurkan jasa distribusi foto copy mempertimbangkan berbagai aspek yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan perusahaan. Dan didalam menyalurkan jasanyafoto copy barokah menggunakan bentuksaluran distribusi langsung.
SALURAN DISTRIBUSI LANGSUNG
Suatu cara penyampaian jasa kekonsumen akhir yang dilakukan sendiri oleh perusahaan tanpa perantara. Konsumen dapat langsung mengunjungi perusahaan untuk menggunakan jasa pengiriman yang ditawarkan perusahaan.Bentuk saluran distribusnya adalah perusahaan kekonsumen akhir.
Foto copy menggunakan saluran distribusi langsung mempunyai tujuan agar dapat mencapai jumlah pelanggan yang optimal pada waktu yang tepat dan dengan biaya yang rendah namun dapat meraih dan menjaga tingkat distribusi tertentu dan perusahaan juga dapat menggetahui  perubahan sikap pelanggan sehingga dapat menyesuaikan bauran pemasarannya.


BAB VII
STRATEGI PENETAPAN HARGA
Penetapan Harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara continue untuk meningkatkan pangsa pasar.
Oleh karena itu, kami mengklafikasikan daftar harga untuk FOTOCOPY kami sebagai berikut:

Bahan habis pakai
·   Kertas A4 @rim                                                  = Rp     460.000,-
·   Kertas Folio bergaris @rim                                 = Rp     500.000,-                   
·   KertasFoto @bungkus                                         = Rp     200.000,-
·   Tintawarnadantintahitam                                     = Rp     100.000,-
·   Kertas A3 @rim                                                  = Rp     600.000,-
·   Kertas Cover @rim                                             = Rp     750.000,-
·   Mika @rim                                                          = Rp     600.000,-
·   Lakban @lusin                                                    = Rp       60.000,-
·   Selotip @lusin                                                     = Rp     24.000,-
·   ATK                                                                    = Rp   2.000.000,-
·   CD/DVD @pak                                                   = Rp     200.000,-
·   Mejabelajar mini                                                 =Rp      140.000,- +
                                                                                 = Rp  5.634.000,-
2)      Peralatan Penunjang ( Investasi Tetap)
·  Etalase                                                                  = Rp    2.500.000,-
· MesinFotocopy 4 buah                                          = Rp  29.000.000,-
·  Komputer 4 perangkat                                      = Rp 20.000.000,-
· Printer 4 buah                                                    = Rp    6.000.000,-
· Alat Jilid                                                            = Rp       300.000,-
· Alatpemotongkertas                                          = Rp        200.000,-
· Meja dan kursi                                                   = Rp    2.000.000,-
· Rak                                                                    = Rp    1.000.000,- +
                                                                             = Rp  61.000.000,-
3)      Sales & Marketing
·  Brosur dan flayer  100 buah                             = Rp      50.000,-

4)       Biaya-biaya
·  Listrik /bln                                                       = Rp        300.000,-
· Sewaruko /bln                                                   = Rp       625.000,-
· PemeliharaanPeralatan /bln                              = Rp          83.000,-
· Gaji karyawan 3 x @ 300.000                          = Rp        900.000,- +
                                                                            = Rp      1.908.000,-
   Total                                                                 = Rp     68.592.000,-

5)      Dana Investasi Yang Dibutuhkan
Dana yang dibutuhkan untuk memulai investasi awal Rp 80.000.000,-
6)      Rencana Sumber Modal
Sumber dana untuk memulai bisnis ini, saya berencana memakai sumber dana dengan menggunakan modal sebesar Rp 40.000.000 dan dari sponsor sebesarRp 40.000.000


BAB VIII

STRATEGI PROMOSI JASA

fotocopy
Dalam strategi pemasaran jasa fotocopy ini menggunakan strategi promosi jasa pemasaran langsung atau yang lebih dikenal dengan direct marketing yaitu komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung dengan menggunakan pemasaran langsung bersifat memuaskan kedua belah pihak pemasaran langsung juga dapat menempatkan produk yang tepat dan sesuai denga kebutuhan dan informasi yang diharapkan pelanggan dan dapat secara langsung memberikan aspek perubahan dalam keputusan manajemen, dapat membantu pelanggan dalam mengambil terutama jika ada produk pesaing yang sejenis dan hampir mirip nilai manfaatnya. Inilah salah satu keunggulan dari strategi promosi jasa direct marketing.
 
 
BAB IX
STRATEGI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Didalam sebuah usaha baik itu berupa BUMN, BUMS atau pun organisasi kecil. Begitu pula pada usaha jasa, meskipun sebenarnya didalam usaha jasa yang saya jalankan ini tidak ada struktur organisasinya karena termasuk usaha yang dikategorikan kepemilikan tunggal atau perorangan. Namun, dalam hal ini saya akan mencoba membuat struktur organisasi bagi usaha jasa ini yang kemungkinan suatu saat akan berguna dikemudian hari bagi perusahaan jasa saya ini kedepannya dan untuk perbaikan sumberdaya menjadi yang perusahaan jasa yang lebih baik. Berikut gambar bagan dan description job.
  1. Direktur
Direktur sebagai pemegang modal, pengatur segala sesuatu yang ada pada perusahaan jasa, sebagai pemimpin dari perusahaan jasa. Serta sebagai pengendali apa saja yang ada dan terjadi serta keberlangsungan di perusahaan jasa.
  1. Manajer Sumber Daya Manusia
Tugas dari manajer SDM adalah terus mengolah, mengaah dan mengembangkan kemampuan atau skill baik karyawan maupun staff yang ada pada prusahaan jasa ini.
  1. Manajer Pemasaran
Dalam hal ini, marketing berperan sebagai orang yang mempromosikan produk jasa  perusahaan ini dan terus melihat segmen pasar yang ada, peluang dan kesempatan untuk masuk ke pasar.
  1. Manajer Accounting (Keuangan)
Berperan sebagai orang yang mengatur segala bentuk keuangan yang ada di perusahaan, manajer accounting atau keuangan bisa dibilang cukup memegang eranan penting yang besar karena perputaran modal ada pada seorang manajer keuangan.
  1. Hubungan Masyarakat
Selain dari manajemen sumber daya berbentuk struktur beserta tugas dari setiap bagiannya adapun penetapan program pengembangan dari sumber daya manusia itu sendiri. Dalam usaha jasa yang saya jalankan ini terdapat beberapa rencana pengembangan sumber daya manusia, yaitu antara lain :
1.      Mengembangkan keilmuan mengenai komputer sebagai bekal pengeprintanan karena disamping foto copy juga disediakan tempat mengeprint
2.      Mempelajari beberapa trik foto copy yang cepat dengan hasil yang bagus pula selain itu juga dalam melakukan penjilidan dan pembuatan cover dengan berbagai bentuk dan cara serta mendapatkan hasil yang lebih rapi, bersih dan bagus.
3.      Melatih karyawan baru agar lebih terampil da cekatan serta dapat memahami beberapa cara men-service mesin jika tiba – tiba ada kemacetan.


BAB X
STRATEGI PROSES
Didalam proses barang jasa tersebut berpindah tangan dari konsumen dan kembali lagi pada konsumen yakni dengan beberapa tahapan, yaitu :
1.      Seorang konsumen datang
Kami menyambutnya dengan ramah dan senyum, menjawab salamnya apabila dia mengucapkan salam, menanyakan keperluannya (fotocopy atau mengeprint)
            Menerima sesuatu barang yang akan difoto copy atau flashdik yang datanya akan diprint out (atau biasanya mereka mengeprint sendiri)
  •   Mengerjakan atau mem-fotocopy-kan bagian yang perlu untuk di fotocopy
  •  Meng-setkan dan menjepretnya.
  •   Memberikan hasil copyan dan menyebutkan harga
  • Menerima uang pembayaran dan memberi kembalian jika memang ada
  •   Mengucapkan terimakasih

BAB XI
STRATEGI LINGKUNGAN FISIK
1.      Bangunan
Dalam hal ini memang bangunan adalah milik fakultas, kami diberi lahan memang kurang strategis juga tetapi kami mencoba membuatnya menjadi seperti toko, letakya tepat dibawah tangga. Kami memberinya dinding dan pintu layaknya toko sehingga mirip seperti toko asli.
2.      Peralatan
Peralatan yang kami miliki sudah cukup baik dan mendukung dalm segi kualitas. Namun, masih kalah dalm segi kemajuan modern karena mesin yang kami miliki masih msin model lama. Kedepannya dalam hal pengembangan modal kami akan membeli mesin model terbaru.
3.      Perlengkapan
Perlegkapan yang kami miliki saya rasa masih kurang karena belum terpenuhi semuanya. Namun, kami proses mencicilnya dan kami terus melakukan pembaruan.
4.      Suara
Suara adalah pendukung, kami akan menyalakan atau menyetel music sehingga jika konsumen sedang mengantri mereka tidak akan merasa bosan.
5.      Lain-lain
Kami juga menyalakan kipas angina agar tidak terasa panas mengingat tempat yang sempit dan apabila ada banyak konsumen yang mengantri dan mesin fotocopy menyala akan terasa panas sekali, dengan menyalakan kipas angina akan membuat ruangan sejuk setidaknya suhunya netral. Selain itu, kami juga menyeediakan beberapa kursi untuk duduk para konsumen ketika antri.

BAB XII
MANAJEMEN KUALITAS JASA
Parasuraman (1988) melakukan kembali penelitian pada kelompk fokus (focus group), baik pengguna maupun penyedia jasa. Akhirya ditemukan hasil, bahwa terdaat hubungan yang sangat kuat antara communication, competence, courtesy, credibility, dan security yang kemudian dikelpmopokkan menjadi satu dimensi yaitu assurance. Demikian pula halnya mereka menemukan hubungan yang sangat kuat daontara access dan understanding yang kemudian digabung menjadi dimensi emphaty. Akhirnya Parasuraman (1998) mengemukakan lima dimensi kualitas jasa, terdiri dari :
1.      Reliability ( Kehandalan)
Kami menerima pemesanan fotocopyan dan juga pengeprintan, lebih jelasnya bahwa jika ada seorang pelanggan ingin memfotocopy sesuatu ia bisa meninggalkannya pada kami denngan menyebutkan bagian yang akan difotocopy dan jumlahnya lalu kami akan membuat janji kaan fotocopyan tersebut siap untuk diambil. Sejauh ini, kami tidak pernah melesetdalam memperkirakannya namun terkadang ada sat hal ini yang perlu untuk kami perbaiki yakni terkadang ketika konsumen datang untuk menambilnya kami telah selesai mencopynya namun kami belum selesai meng-set nya jadi terkadang mereka harus menunggu terlebih dahulu namun tidak akan lam bisa diperkirakan waktunya tidak lebih dari 5 menit. Namun, ini jarang sekali terjadi dan apabila terjadi ketika memang antrian atau pesanan fotocopyan sedang banyak.
Begitupun demikian dengan pengeprintan merea dapat meninggalakan atau lebih tepatnya menitipkan flashdisk nya pada kami kemudia menyebutkan file mana yang akan diprint out. Namun, ini jarang terjadi karena mereka ingin mengprint sendiri.
2.      Responsiveness (daa tanggap)
Tanggapan dan keramahan terhada konsumen sangatdibuthka dan hal utama bagi kami karena keramahan dan respon yang cepat terhadap pelaanggan akan membuat pelanggan merasaa dihargai dan dlayani denan baik. Setiap kali ada konsumen yang datang kami akan secepat mungkin menyambutnya dengan seramah mungkin. Kemudian merespon apabila mereka ingi mengatakan atau menanyakan sesuatu misalkan saja apabila print menalami masalah atau kehabisan kertas.
3.      Assurance (jaminan)
Sedapat mungkin kami selaku pelaku bisnis menerapkan sifat Rasulullah dalam berbisnis yaitu dapat dipercaya dan kami berusaha sebisa mungkin untuk menerapkan akhak mulia beliau. Menurut hasil dari pengamatan saya, pelanggan kami merasa puas karena banyak dari mereka yang kembali untuk mendapatkan jasa dari kami. Kai selalu membangunn kepercayaan konsumen kepada kami dan produk kami.
4.      Emphaty (empati)

Rasa empati adalah suatu perasaan dan atau respon yang muncul dari diri kita apabila melihat seseorang lainnya mengalami suatu hal yang membuat hati kita tersentuh. Dalam masalah ini, kami pelaku usaha jasa ini berusaha selalu berusaha berempati kepada siapa saja yang ada di toko kami karena itu adalah salah satu sikap yang harus ditunjukkan kepada pelanggan. Contohnya saja kami selalu mengajak mereka mengobrol dan bertanya entah apa itu sehingga keakraban kami terjalin bahkan ketika kami bertemu diluar toko akan salin sapa.